Semalaman Hujan Deras, Besoknya Guru Dan Siswa Terkejut Lihat Ada "Ini" Di Dalam Laci Sekolah!
Saat di musim penghujan seperti ini, sekolah SDN 22 Kenten Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan selalu kebanjiran dan siswa biasanya diliburkan karena kondisi sekolah yang kebanjiran
Terkadang di saat sedang belajar tiba-tiba hujan turun maka air masuk dalam ruang kelas saat siswa sedang belajar
Hal ini dituturkan, Romla, salah satu guru di SDN 22 Talang Kelapa saat dijumpai Tribun Sumsel, menurutnya sudah memasuki musim hujan seperti sekarang ini sangat dikhawatirkan para guru dan orang tua siswa.
Pasalnya, saat hujan deras seharian sekolah diperbatasan dengan Kota Palembang ini sering kebanjiran.
Total ada 6 lokal kelas yang ikut banjir dan siswa kadang kala terpaksa diliburkan jika air sudah sebatas lutut.
" Saat musim hujan seperti sekarang, kami selalu cemas sekolah ikut tenggelam dan siswa tidak bisa sekolah. Kasihan anak-anak harus diliburkan terus nanti ketinggalan belajar, " ceritanya pada Tribun Sumsel.
Untuk menyiasati siswa agar tetap sekolah dan bisa belajar di kelas, biasanya usai hujan deras semalaman, siswa tetap datang ke sekolah sembari menunggu air surut dan barulah boleh belajar di kelas.
" Itupun siswa harus memakai sepatu boot jika air setinggi betis. Jika sudah sebatas lutut terpaksa kita liburkan," jelasnya.
Okta, guru SDN 22 lain menambahkan, tidak hanya kebanjiran yang membuat cemas siswa dan guru, tetapi saat air masuk ke dalam kelas sering ada ular masuk ke dalam ruang kelas.
" Pernah habis hujan semalaman, paginya kelas banjir dan saat siswa mau belajar ada ular di dalam lemari meja siswa, untunglah cepat ketahuan," bebernya.
Baru-baru ini lanjut dia setelah hujan deras pernah ada ular masuk ke dalam ruang guru setelah hujan deras semalaman mengguyur Banyuasin.
" Hujan tiga hari lalu ada ular Kobra masuk ke ruang guru gara-gara banjir. Makanya kita cukup was-was," ujarnya.
keberadaan sekolah persis berada ditepi rawa, saat hujan deras air rawa kerap meluap sedangkan sekolah bukan bangunan panggung sehingga air ikut membanjiri sekolah tersebut.
Total ada 6 lokal kelas ikut tenggelam jika hujan deras seharian.
Jika air sebatas lutut siswa tidak bisa belajar dan sekolah terpaksa meliburkan siswa hingga air menyurut.
Sekolah ini sudah kebanjiran cukup lama, setidaknya sudah 6 kali berganti kepala sekolah, namun belum ada solusi dari Disdikporapar Banyuasin agar siswa SDN 22 bisa tenang menuntut ilmu di sekolah.
Andri (10), siswa SDN 22, menurutnya, siswa sangat takut banyak ular berkeliaran saat sekolah kebanjiran. " Saat hujan deras kami tidak bisa sekolah pak, tidak bisa belajar, lagipula banyak ular," ucapnya.
Terkait masalah ini, Kepala Sekolah SDN 22 Talang Kelapa, Anita Muchtar, Spd MM membenarkan selama ini pihaknya selalu was-was saat memasuki musim hujan karena sekolah ikut kebanjiran.
" Kami sudah mengusulkan agar ada pembangunan supaya air tidak masuk lagi ke dalam kelas. Tinggal menunggu saja, mudah-mudahan dalam waktu dekat sekolah ini akan ditinggikan agar tidak kebanjiran lagi. Kasihan anak-anak, tidak bisa sekolah gara-gara sekolah tenggelam," pungkasnya.
nara sumber: http://sumsel.tribunnews.com