Keluarga Cowoknya Miskin, Tapi Demi Kencan, Cewek Ini Terus-terusan Berkata: "Gakpapa, Aku Aja yang Bayar". Sampai Akhirnya…
Bila cowok dan cewek pergi makan berdua, baiknya bayarnya gimana sih? Bagi dua kah? Atau harus cowok kah yang bayar? Pertanyaan- pertanyaan seperti ini sebenarnya sudah sering sekali muncul di internet, pendapat orang- orang terkait hal ini juga bermacam- macam, ada yang menganggap kalau ikut makan ya harus bayar, tapi ada juga yang menganggap, bila diri sendiri punya uang lebih banyak, ya boleh traktir orang lain, gengsi dikit… Kalau bayarnya sama rata, takut dianggap pelit…
Belum lama ini ada seorang netizen wanita yang "curhat" di salah satu akun sosmed tentang hal ini. Ia mengatakan ia sudah mentraktir cowoknya makan selama 3 tahun. Ia mengaku karena keluarga cowoknya miskin, ia pun memutuskan untuk membayari seluruh biaya makan cowoknya. Terkadang saat cowoknya minta makanan mahal, ia pun terpaksa harus membayarinya, tapi belakangan ini, ia pun merasakan "keanehan"..
Ini isi postingan aslinya:
Saya dan pacar sudah menjalani hubungan selama 3 tahun. Latar belakang ekonomi pacar saya lebih sulit, sedangkan saya hidup di keluarga yang lebih berkecukupan. Ayah dan ibu selalu memberi saya uang jajan, jadi saya tidak perlu mengkhawatirkan soal cukup tidaknya uang.
Ketika baru jadian, saya selalu membawa pacar saya makan (baik itu murah atau mahal), saya terus mengatakan padanya untuk jangan khawatir karena saya akan mentraktirnya. Ya, saya benar- benar hanya ingin makan bersama…
Ia sering sekali merasa tidak enak karena ia tidak bisa memelihara saya (apalagi soal uang), padahal ia sudah bekerja sedangkan saya masih kuliah. Namun saya terus berkata padanya: tidak apa- apa, kamu bisa traktir aku lain kali,kok!
3 tahun berlalu, perlahan- lahan, ia pun merasa "Saya yang bayar" itu hal wajar. Ia mulai meminta makan ini itu (harganya juga tidak murah), mulai dari makan shabu- shabu, BBQ, dan lain- lain.
Bahkan belum lama ini, ia membawa seluruh keluarga dan teman- temannya makan, ia juga mengajak saya. Tapi tidak disangka saat sudah mau bayar, ia langsung menyodorkan tangannya pada saya dan meminta uang. Saat itu semua keluarga dan temannya hadir, saya pun tidak enak bila tidak memberinya uang. Tapi sejak saat itu juga, saya merasa maksud baik saya sudah dianggap wajar dan disalah gunakan.
Banyak orang yang menyarankan saya untuk makan sendiri- sendiri dan jangan mentraktirnya lagi. Saya sangat hobi makan, bila saya ingin makan banyak lalu menyuruhnya bayar, ia pasti akan memilih untuk tidak makan (membiarkan saya saja yang makan), hal seperti ini akan membuat image saya menjadi jelek di mata orang lain.
Wah, dua orang ini tampaknya harus benar- benar dinasehati. Satu terlalu baik dan satu tidak tahu malu. Setelah melihat postingan ini, para netizen lain pun ikut memberi saran dan berkomentar: "Tanpa disadari sudah berubah menjadi kebiasaan yang menakutkan.", "Kamu harus berkomunikasi dengannya, bila semakin lama ia meminta semakin banyak, maka kamu yang rugi.", "Masa udah kerja tapi gak bisa bayar makanan sendiri, cowok macam apa?"
Hmm, di Indonesia sendiri soal traktir mentraktir ini juga masih menjadi sebuah "seni", sampai sekarang masih banyak loh orang yang "rebut- rebutan" mentraktir hanya demi gengsi. Kalau menurut sobat cerpen, gimana? Apa tanggapanmu mengenai hal ini? Share di kolom komentar yah!